Ada banyak hal yang bisa membuat manusia kecewa dan sakit hati bahkan juga marah. Dan sebagian besar perasaan-perasaan itu terjadi bukan karena kesalahan orang lain, tapi karena diri kita sendiri yang menciptakan perasaan itu. Kita sendiri yang membuat dan memancing diri kita sampai merasakan perasaan-perasaan tersebut. Dan itu banyak dilakukan oleh kita baik secara sadar maupun tidak sadar. Mungkin beberapa dari kalian bertanya-tanya. Bagaimana bisa kita yang membuat diri kita sendiri sakit hati, kecewa dan marah. Sedangkan kita sendiri tidak ingin merasakan itu semua.
Kadang Kita Sering Berekspektasi Orang Bisa Mengerti Tanpa Kita Harus Memberitahu
Paling simpelnya adalah, kita sering sekali tanpa sadar kita menaruh ekspektasi kepada seseorang. Kita menaruh harapan yang lebih pada seseorang. Kita berpikir bahwa dia bisa memahami, dia bisa mengerti, dia tahu maksud dan tujuan kita. Tanpa kita menjelaskan panjang lebar. Karena kalian merasa kode yang kalian berikan atau situasi yang anda ciptakan bisa menggiring pikiran orang lain untuk bisa sama dengan kita. Tapi nyatanya tidak. Sehingga saat apa yang dilakukan orang lain tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Maka yang ada adalah rasa kecewa, sakit hati dan marah.
Dan sering sekali kita menyalahkan orang tersebut, dan mengatakan berbagai hal. Seperti, anda kurang peka, anda kurang sensitif, anda kurang inisiatif. Padahal itu bukan masalah mereka, tapi masalahnya berada di kita. Kita yang berekspektasi. Tapi kita sendiri tidak mau memberikan penjelasan yang detail. Bagaimana bisa seseorang melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak mengatakannya, atau memintanya. Kan akan rasanya aneh jika orang tersebut tiba-tiba melakukannya.
Karena tidak semua orang memiliki jalan pikiran yang sama. Apa yang kita pikir baik, belum tentu orang lain berpikir itu baik. Saat kita merasa itu buruk, belum tentu itu buruk di orang lain. Jadi kita tidak bisa hanya mengandalkan perasaan kita, dan bergantung pada ekspektasi. Jika kalian tidak ingin merasakan perasaan-perasaan tersebut. Jadi. mulailah menjadi orang yang terbuka dan to the point. Jangan bertele-tele. Karena orang bukan cenayang atau mentalist yang bisa mengetahui apa yang ada di pikiran setiap orang.