Iklan obat pembesar penis dan penambah stamina pria bertebaran dimana-mana dengan berbagai klaim. Dimulai dengan pil, jamu, kopi, dan obat topikal. Salah satu yang banyak diperbincangkan adalah Hammer of Thor yang diklaim dapat meningkatkan stamina. Namun, apakah obat ini aman? Bagaimana cara mengkonsumsinya?
Apakah obat ini aman untuk dikonsumsi?
Pengiklan berbagai jenis obat herbal untuk pria selalu mencari cara yang berbeda untuk menjual produk mereka. Dengan konten dan manfaat yang sangat baik untuk penelitian internasional. Namun, sebenarnya ada sangat sedikit bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini.
Pieter Cohen, asisten peneliti di Harvard Medical School, merekomendasikan untuk menghindari suplemen herbal ini. Hal ini dikarenakan penelitian yang ada masih sangat terbatas. Beberapa produk bahkan belum melalui proses pengujian hewan. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan.
Selain memastikan keamanan melalui website BPOM, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Efek samping hammer of Thor
Penelitian tentang khasiat obat herbal untuk pengobatan disfungsi ereksi masih sangat terbatas. Tidak ada manfaat yang terbukti secara ilmiah atau efek samping berbahaya yang diketahui.
Oleh karena itu, ini adalah cara terbaik untuk menghindari produk herbal untuk impotensi. Beberapa literatur mengatakan penderita asam urat harus menghindari Hammer of Thor. Ini karena kandungan shilajit meningkatkan asam urat.
Suplemen herbal ini juga diketahui mempengaruhi kadar gula dan tekanan darah. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes atau hipertensi sebaiknya tidak menggunakannya. Cara paling aman untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dari Hammer of Thor adalah dengan tidak mengkonsumsinya. Pasalnya, masih perlu banyak penelitian untuk membuktikan keampuhannya.
Selain itu, ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang sulit mendapatkan ereksi atau impotensi. Oleh karena itu, cara mengatasi impotensi juga berbeda. Hammer of Thor sendiri belum terbukti aman untuk ditangani.
Langkah terbaik dan paling masuk akal yang dapat Anda ambil adalah menemui dokter Anda jika Anda mengalami disfungsi ereksi atau penurunan hasrat seksual. Dokter akan membantu Anda menemukan solusi yang tepat dan meminimalkan efeknya seoptimal mungkin.