Mengenal Berbagai Gelombang Yang Ada di Otak


Frekuensi berkisar antara 1 sampai 4 hertz dan dapat diukur menggunakan electroencephalogram (EEG). Periode di mana gelombang delta terjadi pada fase tidur disebut tidur nyenyak. Gelombang ini berasal dari daerah talamus otak. Gelombang ini erat kaitannya dengan gelombang tidur lambat yang terjadi pada fase ketiga.

Mengenali gelombang di otak

Gelombang di otak atau brain wave adalah impuls yang terjadi di otak. Produksinya berasal dari komunikasi saraf. Orang memiliki frekuensi gelombang yang berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Satuan ukuran gelombang otak adalah hertz (Hz). Berikut beberapa jenis gelombang di otak:

Gelombang delta

Antara 1-3 hertz, ini adalah gelombang paling lambat dan amplitudo tertinggi. Gelombang ini muncul ketika seseorang tertidur dan tidak lagi sadar akan lingkungannya.

Gelombang theta

Gelombang otak theta mewakili fase di mana pikiran tenang dan aktivitas mental sangat tidak efisien. Pada tingkat yang sangat rendah, aktivitas gelombang theta menunjukkan bahwa seseorang merasa sangat santai, zona antara tertidur dan tertidur.

Gelombang alfa

Pada 8-12 hertz, ini adalah gelombang yang lebih lambat dan lebih besar. Ini adalah fase transisi otak yang mulai rileks dan memasuki fase istirahat. Otak hanya bereaksi bila perlu. Produksi gelombang alfa ini akan meningkat jika Anda memejamkan mata dan membayangkan sesuatu yang damai.

Gelombang beta

Gelombang beta antara 13-38 hertz. Ini adalah gelombang otak kecil, tetapi lebih cepat. Hubungan dengan keadaan mental, aktivitas intelektual dan konsentrasi maksimum. Secara umum, ini adalah kondisi ketika seseorang waspada.

Efek gelombang delta dan tidur

Gelombang delta pertama kali diidentifikasi pada awal 1900-an.Saat itu, peneliti mulai menggunakan perangkat EEG untuk melihat aktivitas otak saat tidur. Selama tidur seseorang, otak masuk ke siklus yang berbeda.

Pada tahap awal tidur, seseorang masih waspada dan agak terjaga. Produksi gelombang delta dimulai dengan cepat pada tahap ini, tetapi kecil. Setelah itu, otak mulai melambat dan gelombang alfa muncul.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gelombang Delta

Menariknya, aktivitas gelombang delta lebih aktif pada wanita daripada pria. Tren ini berlaku untuk spesies mamalia, meskipun tidak sepenuhnya jelas mengapa.

Selain itu, masalah otak seperti skizofrenia dan penyakit Parkinson juga mempengaruhi produksi gelombang delta. Terjadinya narkolepsi saat tidur juga berpengaruh.

Bahkan, sebuah studi tahun 2009 juga menemukan efek alkohol dan penggunaan narkoba pada gelombang delta di otak. Penyalahgunaan zat bahkan dapat menyebabkan perubahan permanen dalam aktivitas delta.

Bisakah itu membuatmu tidur lebih nyenyak?

Telah terbukti bahwa ketika seseorang mendengarkan nada frekuensi rendah, aktivitas otak melambat. Hal ini dapat membuat seseorang lebih rileks dan tidur lebih nyenyak.