Mengenal Mikotoksin Yang Ada di Dalam Kandungan Kopi


Artikel ini akan mematahkan mitos dan mengungkap fakta tentang kandungan mikotoksin dalam kopi. Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa kopi yang beredar di pasaran terkontaminasi racun ini.

Apa itu mikotoksin?

Mikotoksin ada karena terbentuk dari jamur kecil yang biasanya ditemukan pada biji kopi dan biji gandum jika tidak disimpan dengan benar. Jika tertelan terlalu banyak, mikotoksin dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, mikotoksin juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis.

Di sisi lain, bahan kimia yang dihasilkan oleh jamur ini juga digunakan untuk obat-obatan farmasi. Ini termasuk antibiotik penisilin, ergotamine, dan obat migrain yang dapat digunakan untuk mensintesis LSD halusinogen.

Sedangkan untuk kopi, spesies yang paling relevan dalam biji kopi adalah aflatoksin B1 dan okratoksin A. Aflatoksin B1 dikenal sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan efek berbahaya. Meskipun okratoksin A belum banyak dipelajari, ia juga berpotensi karsinogenik dan dapat membahayakan otak dan ginjal.

Mikotoksin dan kopi

Mitos seputar penemuan mikotoksin dalam kopi bermula dari beberapa temuan, seperti:

  • 33% sampel biji kopi hijau dari Brasil mengandung okratoksin A
  • 45% kopi seduh yang tersedia secara komersial mengandung okratoksin A
  • Aflatoksin ditemukan dalam biji kopi hijau, terutama pada biji kopi tanpa kafein

Selain fakta di atas, ada beberapa temuan serupa terkait mikotoksin dalam kopi. Karena yang menentukan pahit atau tidaknya kopi adalah jumlah tanin yang dikandungnya. Tidak ada hubungan ilmiah antara mikotoksin dan rasa pahit kopi.

Bahkan penelitian dari Jerman ini menemukan bahwa hampir semua jenis makanan dapat terkontaminasi mikotoksin.

Contohnya termasuk bibit gandum, kismis, bir, anggur, cokelat hitam, dan selai kacang.
Faktanya, hampir semua sampel darah manusia seharusnya positif mikotoksin tipe A. Ocratoksin juga ditemukan dalam ASI. Jadi apa yang harus aku lakukan?

Haruskah Anda khawatir tentang temuan ini?

Kabar baiknya, kandungan mikotoksin dalam kopi jauh di bawah batas aman. Sehingga tidak serta merta membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.

Ketika masuk ke dalam tubuh, hati akan menetralkan mikotoksin. Akumulasi sangat jarang selama eksposur tetap rendah. Negara-negara di dunia tidak tinggal diam. Mereka mempertahankan standar keamanan mikotoksin dalam makanan, termasuk kopi.

Metode untuk mengurangi mikotoksin
Sebenarnya, isu mikotoksin dalam makanan bukanlah hal baru. Dari situ, para petani kopi memutar otak untuk menghadapinya secara efisien.

Selain itu, memanggang biji kopi juga  dapat membunuh jamur yang menghasilkan mikotoksin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dari Belanda, metode ini dapat menurunkan kadar ochratoxin A hingga 69-96%. Jika ada biji kopi yang mengandung terlalu banyak mikotoksin, sebaiknya dibuang. Hal ini membawa konsekuensi pada sistem rating, yaitu penilaian kualitas kopi.